Minggu, 29 September 2013

softskill resensi novel/ buku 3eb22


RESENSI NOVEL

Rebab Pesisir Selatan, Malin kundang
Oleh : Dodi Kurniadi



Judul                                                              : Rebab Pesisir Selatan, Malin Kundang
Pengarang                                                      : Syamsuddin Udin, Nafron hasjim
Penerbit                                                          : Yayasan Obor Indonesia
Tahun Terbit  Edisi pertama & kedua          : Oktober 1993, Juni 1996
Dimensi                                                          : 72 halaman, 21 cm
ISBN                                                               : 979-461-158-1





A.     SINOPSIS NOVEL
            Dalam segala ceritanya digambarkan pada novel malin kundang ini, sangat memperihatinkan apalagi melihat seorang anak yang di kutuk menjadi sebuah batu. Dikaki gunung padang tinggal seorang ibu tua (janda) dengan seorang anaknya yang bernama malin kundang. Kehidupan keluarga ini sangat miskin. Mereka tinggal di gubuk, bekerja mencari kayu api, untuk dijual guna memenuhi kehidupan sehari-hari.
            Suatu petang maling kundang melihat sebuah kapal besar merapat di pelabuhan muara padang. Segera pikirannya melayang, pergi bertualang berlayar dengan kapal itu. Alangkah senangnya bila ia dapat merantau ke negeri seberang. Disana ia akan berusaha sekuat mungkin memperjuangkan hidup, mengumpulkan harta untuk dipersembahkan kepada bundanya. Harapan ini tak akan mungkin diwujudkannya bila ia masih tetap tinggal digubuknya. Keinginan ini disampaikan kepada ibunya.
Ibu tua terkejut mendengar keinginan anaknya itu mengingat usianya yang sudah lanjut. Dengan siapa ia harus tinggal. Dan bagaimana nanti kalau malin pulang sebagai orang kaya, sedangkan ia menjadi orang tua bungkuk yang nista. Namun, malin dengan sekuat upaya berhasil meyakinkan bundanya. Bundanya melepasnya walau dengan kepiluan.
Nahkoda jatuh iba dan menerima malin sebagai anak kapal. Mereka berlayar menuju bugis, kampung halaman nahkoda. Malinmenunjukan kegesitan dan ketekunannya. Nahkoda dan semua anak kapal senang kepadanya. Nahkoda membawa malin kerumah sehingga mengejutkan anaknya. Ambun sori, yang yatim. Namun nahkoda memperlihahatkan sayangnya kepada anak itu.
            Malin dibimbing bekerja dikapal dan berniaga. Mereka berlayar dari pelabuhan ke pelabuhan niaga. Keuntungan melimpah dan kepercayaan kepada malin makin bertambah. Malin dipercayai sebagai nakhoda dan pengendali harta. Hal ini dituangkan nakhoda tua dalam akta warisan. Kemudian beliau sakit, meninggal, dan dikubur dilaut.
            Sehingga pada akhirnya malin bertemu dengan ibunya dengan kehidupan yang sudah kaya , dan ketika itu dia tidak mengakui kalau itu ibunya. Sehingga ibu sakit hati dan mengutuk malin menjadi batu
           

UNSUR DALAM NOVEL

A.    UNSUR INTRINSIK NOVEL
1. Tema                              :                                                                                                                                                                       - Kehidupan keluarga miskin yaitu seorang ibu tua dan anak nya yg durhaka kepada ibunya yaitu malin kundang yang hidup dikaki  gunung padang.
2.      Latar
a.       Latar tempat                 : di gubuk yang berada di kaki gunung padang, pelabuhan muara padang, jalan, dikapal besar ,  kota bugis kampung halaman nahkoda, di laut.
b.      Latar waktu                  : pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari
c.       Latar suasana               : menyharukan, tegang, menyedihkan, emosi, mengerikan.
3. Tokoh
a. tokoh utama                    : malin kundang
b. tokoh kedua                   : ibu tua ( janda)
c. tokoh ketiga                    : nahkoda
d. tokoh pembantu              : anak kapal, anak seorang nahkoda
4.      Penokohan
a.       malin kundang  :  pandai, mempercayakan, mudah bergaul, rajin, sombong,
b.      ibu tua ( janda) : sabar, bekerja keras, rajin, bijaksana, tidak mudah putus asa.
c.       nahkoda                       : tegas, baik hati, tolong menolong, penyayang, bijaksana, prihatin.
d.      anak kapal                    : mudah bergaul, baik hati, tidak sombong, tolong menolong.
5. Alur
a.   Alur maju. Dimana novel menceritakan keadaan malin kundang pada saat itu kemudian menceritakan perjalanan hidup dimasa selanjutnya sampai malin meninggal dan di kutuk menjadi sebuah batu.

6.      Sudut pandang  : Sudut pandang orang ketiga serba tahu
7.      Gaya bahasa                 : Menggunakan bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari
                                      hari sehingga mudah untuk dipahmi oleh pembaca dan menyenangkan.
8.      Amanat                        : Ibu merupakan bagian terpenting dalam sebuah  kehidupan, maka sayangilah ibumu selagi beliau masih hidup jangan engkau sia - siakan di masa hidupnya, karna pengorbanan seorang ibu tidak ada batasnya untuk anaknya.




B.     UNSUR EKSTRINSIK NOVEL
1.      Latar Belakang Pengarang
Syamsuddin penulis muda berusia 22 tahun, dirinya telah membuat novel yang berjudul Rebab pesisir selatan, malin kundang. Kaba malin kundang, rebab pasir selatan adalah salah satu betuk sastra lisan daerah minang kabau, yang mengungkapkan cerita yang bersifat menghibur dan memberi nasihat. Sampai sekarang tradisi ini masih hidup dan memiliki pendukungnya baik dari kalangan berpendidikan dan kurang berpendidikan, tua ataupun muda. Akan tetepi dengan lajunya ilmu pengetahuan dan teknologi bukan tak mungkin minat  masyrakat bergeser sehingga kehidupan tradisi lisan menjadi terancam. Penerbitan ini merupakan salah satu usaha untuk menyelamatkannya.
Cerita rebab jenis ini merupakan  satu satunya yang disampaikan dalam bentuk syair. Hanya pada awal dan pada akhir cerita dipakai pantun sebagai pembukaan dan penutup cerita. Cerita malin kundang ini dimainkan oleh tukang rebab yang bernama syamsuddin yang diterjemahkan dari hasil rekaman studio pada tahun 1980. Cerita malin kundang adalah cerita rakyat yang hidup dihati masyrakat tidak hanya di ranah minang, tetapi dikenal secara nasional. Ceritanya tersebar karena temanya aktual , hidup dan dimitoskan dengan adanya batu karang yang berbentuk kapal di lokasi pantai air manis, 10 km dari pusat kodya padang.


2.      Nilai-nilai yang berkembang di masyarakat
a.       Nilai Sosial       : Cerita malin kundang adalah cerita rakyat yang hidup dihati masyrakat tidak hanya di ranah minang, tetapi dikenal secara nasional. Ceritanya tersebar karena temanya aktual.
b.      Nilai Budaya     : kehidupan malin kundang sangat memperihatinkan di mulai dari perjuangan seorang ibu untuk bertahan hidup, kegigihan malin untuk kerja keras dan mudah bergaul kepada sesama.
c.       Nilai Ekonomi  : seorang ibu yang hidup sendiri mempertahan kan hidupnya dengan menjual kayu bakar, dan seorang nahkoda sungguh bijak sana dalam mengelola keuangannya.

    1. Keunggulan Novel
a)       Novel ini mengajarkan kita akan apa arti sebuah pengorbanan , tegar , sabar, dan kerja kera
b)       Sebuah bacaan atau kisah yang menarik dan inspiratif
c)       Kata – katanya mudah dipahami
d)       Perwatakan tokoh mudah dipahami dan digambarkan secara jelas
e)       Alur cerita maju mudah dipahami, dan alur terbutlah yang membuat kita semakin menjadi penasaran.
    1. Kelemahan Novel
a)       Halaman novel cukup tebal
b)       Ada beberapa sesi cerita yang cukup panjang dan sedikit membosankan karena intinya sama saja.

KESIMPULAN
     
      Kehidupan keluarga miskin yaitu seorang ibu tua dan anak nya yg durhaka kepada ibunya yaitu malin kundang yang hidup dikaki  gunung padang. Novel ini pantas untuk dibaca siapa saja, terutama untuk pria. Novel ini memberikan pelajaran kepada seorang anak agar tidak melupakan ibunya dikala susah atau pun senang. Peran malin kundang pada awalnya memang kegigigihan dari seorang anak yang berjuang sekuat tenaga, namun pada akhirnya dia melupakan ibunya yang melahirkan. Kekuatan seorang ibu yang merelakan anaknya pergi dan bersabar menunggu anaknya pulang da;lam keaadaan sendirian di gubuk kecil dibawah kaki gunung. Sekali lagi pesan dari saya hormatilah ibumu yang melahirkan dan mendidik sehingga menjadi orang yang dewasa, mereka mempertaruhkan nyawanya demi seorang anak.

NAMA                              : DODI KURNIADI
NPM                                  : 22211197
KELAS                              : 3EB22
MATA PELAJARAN         : SOFTSKIL BAHASA INDONESIA 2




Tidak ada komentar:

Posting Komentar